Attahiyatul mubarokatush sholawatu At toyyibatu lillah, Assalammu'alaika ayyuhan nabiyyu warohmatullah, Assalammu'alaina wa'alaibadillahishalihin Asyhaduanlaa illahaillallahu wa asyhadu anna muhammadar rosulullah Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad

Jumat, 31 Oktober 2014

Teori Harits


Teori ini berawal dari kesukaannya melihat bintang dimalam hari di beranda rumah bersama umminya, dan harits malam ini melakukan pengamataan,menganalisis dan menyimpulkan... saat umminya menceritakan tentang bintang jatuh.....ia termanggu, imajinasinya berpedar-pedar, sesuatu ternyata mampir keotaknya, maka tercetuslah sebuah teori cemerlang....dan inilah teorinya, harist mengatakan bahwa BINTANG LAUT ITU BERASAL DARI BINTANG yang dilihatnya malam itu...ia menganalisis bahwa bintang-bintang yang berjatuhan akan jatuh kelaut dan berevolusi menjadi bintang. 

Kita jadi mengingat satu teori mengatakan bahwa MANUSIA BERASAL DARI KERA. Bukannya 2 teori diatas hampir mirip bukan??. Bedanya teori evolusi bintang yang dikeluarkan oleh Harits adalah teori yang berasal dari hasil imajinasi anak2 usia 3 tahun, sedangkan teori evolusi manusia itu dikeluarkan oleh seorang yang menyebut dirinya ilmuwan, yang diakuinya sebagai suatu penemuan ilmiah yang diyakini banyak orang .hmm...apakah benar teori itu sudah dibuktikan secara ilmiah atau jangan-jangan teori Darwin itu hanya hasil imajinasi alias khayalan anak kecil, sama seperti teori harits??? .


Jangan-jangan betul..., bahwa teori itu adalah hasil khayalan dari masa kecil darwin yang tak sempat tersalurkan, ditambah mungkin waktu kecilnya tak ada yang mengenalkannya tentang Tuhan. He...he...Karena ternyata usut punya usut banyak yang membuktikan bahwa teori ini salah. Diyakini bahwa teori evolusi manusia oleh darwin, adalah bentuk penginkaran atau penafikan adanya sang pencipta. 

Ya tentunya harits tak akan jadi seperti Darwin, umminy akan berusaha senantisa mendampinginya belajar mengenalkan Tuhannya, umminya tidak akan mengajarkan tentang persekutuan Tuhan apalagi menafikan sang khoilk yang telah membuatnya ada. 

Satu celah menanaman akidah untukmu nak....so masihkah kita meyakini teori itu sebagai teori ilmiah...kalau masih,enyah saja kalian dari bumi, karena bumi ini milik Tuhan kami..yang menciptakan kami dan akan tetap menjamu kami, meski kami telah ”pergi”.. Tuhan kami tak akan merelakan kami untuk menjadi seongok tanah mati yang tak berarti...

(tadabur alam_melihat bintang)
Read More

Senin, 20 Oktober 2014

RUU APP; Demi Melindungi Martabat Bangsa


Rancangan Undang-undang Anti Pornografi dan Pornoaksi(RUU APP) yang dibahas beberapa tahun yang lalu masih meuai pro kontra hingga saat ini. Meski minoritas, para penolak RUU APP tampaknya berusaha optimal –dengan dukungan media-media massa secular– untuk membangun bahwa opini RUU APP tidak layak diundang-undangkan. Bahkan disinyalir, pihak asing dan para kapitalis, diam-diam akan mengintervensi RUU APP ini. Betulkah seperti itu?. Itulah beberapa pernyataan yang ingin kita ketahui.Amat disayangkan meski sudah begitu jelas dan nyata kontribusi pornografi dan pornoaksi terhadap kerusakan moral masyarakat, kalangan sekularis negeri ini bersikeras menolak Rancangan RUU APP. Sehingga sampai sekarang RUU itu masih belum bisa disahkan, masih mengantung. HTI bersama umat berusaha untuk melakukan pengawalan terhadap RUU APP ini dengan mengkampanyekan :”berantas Pornografi Pornoaksi, wujudkan Indonesia bermatabat!” . HTI bersama umat berusaha agar RUU APP selamat diundang-undangkan; selamat dari berbagai upaya pihak tertentu yang hendak menggagalkannya dan menyimpangkan dari isi dan hakikatnya, yakni melindungi masyarakat Indonesia-yang mayoritas muslim- dari bahaya pornografi dan pornoaksi. Apalagi dalam perspektif Islam, pornografi dan pornoaksi merupakan bentuk kemaksiatan yang harus dicegah dan dilarang yang keji dan terlarang juga dapat mendatangkan Azab dari Allah(beliau menyitir surat Al-Isra 32 dan Surat Al-Anfal:25).Banyak hal yang menghambat disahkan RUU APP ini. Diantaranya adalah definisi yang tak jelas, peruntukannya dalam ritual dan seni, juga pelestarian budaya local. Definisi yang samar tentang pornografi dan pornografi terjadi karena landasan dan perspektif yang digunakan tidak sama. Perspektif kaum sekularis menyatakan bahwa, tidak dikatakan pornografi jika perbuatan yang mengandung erotica, ekspos alat kelamin dsb itu ada penghargaan dan/atau tidak dirasakan ada subordinasi pengesploitasian disana. Cara pandang individualistic ini benar-benar menafikkan dampak kebebasan individu terhadap keselamatan komunitas masyarakat.perlindungan terhadap ambisi perempuan(atas nama Hak Asasi Manusia)dalam berekspresi, mengaktualisasi diri, atau memilih profesi dimenangkan atas perlindungan terhadap generasi manusia, harkat dan martabat bangsa.Tak hanya itu, keterhambatan pengesahan RUU APP ini juga terjadi karena kemenangan para pemilik modal atas silent majority. Betapa tidak dari 167 ormas yang datang ke DPR, menurut pansus DPR, hanya 10% yang menolak RUU APP, cukup representative mayoritas rakyat Indonesia. Mestinya menurut logika demokrasi, RUU ini dapat disahkan. Namun ternyata suara terbanyak itu ditentang oleh para penikmat dan pelaku bisnis hiburan dan seks-yang jumlahnya hanya beberapa persen-yang notabene mereka para kapitalis yang hanya bermuara pada kepentingan bisnis semata, tanpa mau melihat secara jernih dan jujur akibat buruk dari pornografi dan pornoaksi. Dari sini mestinya umat belajar banyak tentang kebobrokan demokrasi. Demokrasi menentukan halal-haram dan baik-buruk berdasarkan hawa nafsu dan pendapat manusia. Demokrasi hanya berpihak pada siapa yang paling berkuasa-saat ini para pemilik modal-. Demokrasi mencampakkan kebenaran firman Allah atas nama seni, budaya dan pariwisata. Suara terbanyak sebagai penentu kebijakan hanyalah slogan. Memang tidak dapat dipungkiri para penolak RUU APP yaitu mereka para pengemban dan pejuang sekularisme, tak pernah rela jika agama(baca:Islam) dijadikan sebagai aturan kehidupan public, bermasyarakat, dan bernegara. Jika bukan, mereka adalah golongan oportunis yang menjalankan berbagai upaya demi meraih benefit materi. Kucuran dana atau iming-iming kedudukan dan jabatan dapat menjadi arah perjuangan vkelompok ini. Diluar itu adalah mereka yang terprovokasi oleh dua kelompok ini.Banyak alasan yang mereka ungkapkan untuk menolak RUU APP ini, diantaranya yakni RUU APP menjadi diskriminasi perempuan-biasanya dilontarkan kaum feminis-. Argumentasi ini jelas keliru karena pemberantasan pornografi-pornoaksi justru memuliakan perempuan; bebas dari komoditisasi demi keuntungan pelaku bisnis; bebas dari pandangan sex oriented dalam mengukur prestasi perempuan.Alasan lainnya, matinya seni, adat/tradisi seperti tradisi pemakaian pakaian “kemben” di Bali dan tradisi“koteka” di Papua yang sering dijadikan contohkan oleh mereka. Padahal dengan pemberantasan pornografi dan pornoaksi, seni, adapt dan tradisi pasti berkembang dalam bentuk yang bermartabat . misalnya sudah terbukti pada masa Islam dapt disaksikan keindahan seni arsiktektiur yang berkembang. Adat/tradisi pun berkembang menjadi bentuk tradisi manusia beradab.berkoteka tak selamanya harus dibiarkan hanya dengan alasan pelestarian budaya dan mensukseskan program pariwisata. Padahal sector pariwisata tak harus menjual pornografi dan pornoaksi. Katakana pulau Bali, misalnya, sesungguhnya dikenal karena keindahan alamnya dan bukan pornografi pornoaksi penduduknya.patut dicermati bahwa bahaya yang disebarkan oleh wisatawan yang menebar pornografi dan pornoaksi di Bali jauh lebih besar dari pada pendapatan daerah yang hanya bernilai materi. Menghitung bahaya non materi seperti kerusakan moral, penyebaran penyakit menular seksual, hingga HIV AIDS dan lain-lain.Alasan lain yang mereka ungkap adalah bahwa wilayah pornografi dan pornoaksi bukan wewenang Negara. Negara menurut mereka, tak berhak mengatur moral, karena ini wewenag tokoh agama. Tampak sekali argumentasi ini berlandaskan sekularisme yang sejak lahirnya memisahkan agama dari kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Negara tidak boleh mengunakan agama sebagai landasan pengaturan urusan rakyat. Hal ini sangat tidak wajar. Bukankah Negara mestinya berperan mewujudkan masyarakat beradab?Dan hambatan yang kuat dan terstruktur justru datang dari pihak asing. siapapun yang jeli menelusuri agenda pelestarian lifestyle(gaya hidup), diantaranya hidup sebagai penikmat pornorafi dan pornoaksi, akan dapat meyakini adanya intervensi pihak aasing. Disadari atau tidak, asing melalui kaki tangannya sangat berkepentingan dalam hal ini. Asing sebagai pemimpin peradapan tak akan rela kehilangan hegemoninya terhadap dunia ketika(negeri-negeri kaum muslim). Oleh karena itu, apapun yang dapat menghalangi bangkitnya dunia Islam pasti mereka tempuh. Diantaranya memalingkan perhatian anak bangsa dari persoalan utama bangsa dengan menyibukkan mereka dengan aneka permainan dan hiburan. Dan dapat dilihat, tak satu pun jenis permainan dan hiburan berskala global yang steril dari unsur pornografi dan pornoaksi.Motif ideologis dibalik intervensi asing ini memang sangat kental. Sipilis(sekularisme, pluralisme, dan liberalisme)menjadi jiwa yang mendasari perjuangan penjegalan RUUAPP. Agenda liberalisasi So, kita harus waspada terhadap setiap upaya asing menancapkan liberalismenya. Dan lita berharap bahwa mengawal RUU APP ini fokusnya bukan hanya sekedar mengolkan, tetapi membrantas pornografi dan pornoaksi dalam mewujudkan Indonesia yang bermartabat. Artinya RUU ini hanya menjadi salah satu upaya dalam tataran kebijakan. Sulosi totalnya tentu saja terkait dengan banyak hal yang pada akhirnya harus ada solusi pada tataran system. Sistem yang dapat membawa rahmat bagi seluruh Alam.

(termuat di majalah AKBAR edisi bulan oktober 2008)
Read More

Sabtu, 18 Oktober 2014

Beda SD, SMP, SMA, dan SMS


Halaman sekolah diramaikan anak-anak yang sedang mengikuti kegiatan motorik kasar pagi itu, tak terkecuali anak-anak TK-B. Tetap ada beberapa anak laki-laki yang masih enggan untuk mengikutinya. Para wali kelas sudah mencoba mengajak mereka untuk bergabung mengikuti kegiatan pagi itu. Namun ternyata acara “ngambil” bareng pagi itu lebih asyik ketimbang mendengar himbauan para Ustadzah. Saya jadi penasaran, sayapun mencoba untuk mendekati mereka. “Oo..ternyata ada apa to…”?? Mereka sedang membicaraka “masa depan”. Salah seorang anak berceloteh riang “Habis TK, kita terus ke SD, terus habis itu ke SMP, terus SMA, habis itu apa ya…? Teman satunya menimpali “ ya kuliyah to”, jawabnya yakin, dan ada salah satu anak yang tadinya mencoba menjadi pendengar yang baik kini mulai angkat suara “ eh..kok huruf depannya S semua ya…SD, SMP, SMA” katanya sambil melihat kearah saya, sepertinya meminta dukungan saya. Tapi tiba-tiba ia bertanya “ us..us apa sich bedanya SD, SMP, SMA, dan SMS ? he…he…ada yang bisa Bantu nggak??

GONG XI FA CAY
Pagi itu anak-anak TK-BI begitu ceria, seperti biasanya mereka selalu mengisi harinya dengan bercanda dan bermain tebak-tebakan bersama temannya. Di sela-sela kegiatan sentra, seperti yang sedang dilalukan Henan, Rafi dan Risky A pagi itu. Saat itu mereka sedang membicarakan tentang hari libur, Henan memberikan informasi bahwa libur hari itu libur tahun baru Cina, dan akhirnya terjadilah tebak-tebakan antara mereka. “Hayo Fi apa artinya Gong xi fa cay ?” tantang Henan kepada Rafi. “ nggak tahu…eh tahu deh artinya henna jelek he…he…” jawab Rafi. “Lho mas Rafi yang bagus donk jawabnya” Ustadzah mencoba menengahi takut Henan marah. Tapi reaksi Henan hanya diam saja sambil senyum-senyum. Entah setuju dengan jawaban Rafi atau senang dengan pembelaan Ustadzah, tapi tiba-tiba Risky angkat bicara “ bener lho Ust…lihat to muka Henan, lak beda dengan sama teman-teman “. ‘Bedanya apa kak?”. “mukanya Henan itu lho ust…lucu bulat kayak telur jadinya Gong xi fa cay “ jelasnya. Ha ??? Ustadazah jadi binggung dech…!!!

Aku di jual lho
Sentra saya pagi itu kedatangan anak-anak TK A1. seperti biasa sebelum memulai kegiatan sentra anak-anak terlebih dahulu mengikuti kegiatan membaca. Pagi itu giliran anak-anak ikhwan untuk antri membaca bersamaku. Saat tiba giliran Ifi, tiba-tiba Ia memperlihatkan sesuatu padaku.”Ust…lihat to!” katanya sambil menunjuk hidungnya, yang ternyata disana bertengger sebuah bandrol harga barang.”kenapa Fi?” saya masih binggung apa maksudnya??.”ini lho ust aku dijual”jelasnya. Lalu Ia pun berteriak pada teman-temannya” Hei siapa mau beli, aku dijual lho…” saya tergelak dibuatnya, dan saya pun menggodanya”di jual berapa?”. Ia hanya tersenyum memperlihatkan’batang hidungnya’. Ha….Cuma Rp.1800. Ayo siapa mau beli??

Sapu harry Poter
Kulihat Hafidz anak Play grup masih asyik bermain dihalaman, Ia tampak asyik mengamati sesuatu dibawah pohon keres. Tiba-tiba Ia memanggil saya, yang kebetulan saat itu lewat didekatnya. “ust…ust.. sini to”panggilnya. Wah
“ada apa Fidz? Hafidz mau minta diambilkan Keres?”. Tanya saya ‘sok tahu’. Tapi ternyata……“Ust…liat itu, itu lho sapunya Hary poter ketinggalan Us, nanti dicari lho Ust, sapunya kok disini?” celotehnya riang. Saya tertawa geli mendengarnya.Wah…. kasihan Hary poternya Ya Fidz!nggak bisa main sapu terbang lagi deh, soalnya sapunya ‘nangsang’di pohon keresnya Insan Kamil. pasti ini Hary poternya lagi bersedih cari sapunya…
Read More

Kamis, 16 Oktober 2014

Blame the Victim!!


Ada sebuah kisah menarik yang perlu kita cermati disini. Coba simak kisah sang anak sedang bermain dihalaman rumahnya. Ia sedang mengoda anak ayam yang sedang mencari makan dengan melemparinya dengan batu-batu kecil, tiba-tiba sang induk ayam datang dan mengejar sang anak hingga sang anak terjatuh, serta merta sang anak pun menangis, sang ibu datang tergopoh-gopoh berusaha menolongnya dan mediamkan tangisnya”cup….udah jangan nangis, dasar memang ayamnya nakal, bikin anak mama jatuh …ni mama pukul ayamnya” omel sang mama tak karuan sambil melempari ayam-ayam yang sebenarnya tak salah


Dari kisah diatas ada sesuatu yang dapat disimpulkan dari kejadian diatas yang mungkin sering kita lihat disekitar kita. Ya!! Blame the Victim yaitu sebuah sikap suka menyalahkan korbanya untuk mencari pembenaran pribadi dalam setiap persoalan. Entah disadari atau tidak gejala blame the victim sangatlah menonjol akhir-akhir ini. Yang ternyata sering juga dilakukan pemerintah yang mempunyai kekuasaan. Lihat saja apa yang terjadi pada beberapa kasus yang terjadi pada negeri kita. Dengan alasan tanah ini milik negara misalnya, rakyat digusur. Kalau ditanya mengapa rakyat digusur dengan enteng mereka menjawab:”Rakyat tidak memiliki hak atas tanah tersebut. Itu kan tanah negara”.


Mengapa pendidikan mahal?Dijawab: “bukankah pendidikan itu untuk investasi pribadi bagi yang bersangkutan? wajar dong kalau seorang membayar mahal, kan untuk masa depannya”. Demikian jawaban standar yang sering kita dengar.


Saat derita masyarakat sekitar Pabrik mencuat akibat pencemaran alam; limbah sungai atau polusi udara -yang juga terjadi dikota kita-, beberapa kali terkena dampak kebocoran pipa gas pabrik. Lagi lagi rakyat yang disalahkan. Dalam masalah keamanan lingkungan juga sama.kalau banyak kemalingan, malah korbannya yang disalahkan: mengapa tak melakukan ronda; mengapa pakai barang berharga ; dan jawaban-jawaban yang lain yang terkesan selalu menyalahkan korbannya.
Dengan jawaban blame the victim memang seakan-akan sebuah negara atau penguasa tidak pernah punya salah. Negara seakan akan lupa, bukankah kebutuhan pokok rakyat seperti sandang, pangan, dan papan(perumahan) adalah hak rakyat yang wajib mereka penuhi?rakyat tidak mungkin tinggal ditanah yang bukan miliknya, kalau negara memang menyediakan perumahan yang layak bagi rakyat. Bukankah pendidikan,pelayanan kesehatan murah, jaminan keamanan ataupun transportasi yang layak semua itu adalah hak rakyat yang menjadi tanggung jawab negara?? Coba kalau begitu siapa sebenarnya yang salah?


Jelas, kebijakan blame the victim berpangkal dari sistem kapitalis yang diterapkan negara. Dalam teori negara kapitalis peran negara harus dikurangi seminimal mungkin, sementara peran rakyat diperbesar. Karena itu, tanggung jawab memenuhi kebutuhan pokok(sandang, pangan,papan) dan kebutuhan vital masyarakat lainnya-seperti pendidikan,kesehatan,transportasi, keamanan-lebih banyak dibebankan kepada rakyat. Dan sekarang kenyataannya pendapatan masyarakat kita tidak mencukupi untuk memenuhi itu semua itu, terus dari mana mereka dapat memenuhinya?. 

Sungguh ironi memang, ditengah kondisi krisis multidimesnsi seperti sekarang ini rakyat masih dibebani dengan berbagai masalah yang membuat mereka semakin tercekik. Saat kondisi ekonomi yang memprihatinkan rakyat masih dibebani dengan kenaikan BBM, kenaikan harga sembako bahkan kedelai yang biasanya tidak masuk dalam daftar sembako ikut-ikutan naik, bahkan tahun depan pemerintah berencana menaikan TDL listrik. Pantas sekali jika sebuah pribahasa diperuntukan untuk rakyat kita “sudah jatuh tertimpa tangga pula”sungguh mengenaskan. 

Masihkah kita betah dengan kondisi seperti ini? kalau masih betah, mending jadi ayam saja!!!
Read More

Badai Bahtera


Pagi hari itu pukul delapan, Firda sudah bersiap-siap pergi. Ia mengenakan setelan blezer hijau toska dengan kerudung warna senada. Ada perasaan bangga dalam hati Firda dengan berbagai predikat yang melekat pada dirinya. Cantik dan smart. Ia mengulum senyumnya manis sekali.
Suaminya, Herman yang sejak tadi memperhatikan tingkah istrinya, menyandarkan diri diingkai pintu kamar sambil terus mengawasi lalu bertanya : “mau kemana dek? hari sabtu bukakah kamu libur?” suaranya terdengar berat sehingga membuat Firda menoleh cepat dan menatapnya dengan curiga. “ tumben nanya, hari ini aku ada undangan ngisi seminar dikampus mas. Ada apa?” Sahutnya. “setiap hari kerja, hari libur kayak gini mesti ada seminar lah, ngisi traininglah, penyuluhan lah. Masa terus-terusan sich, kapan kamu dirumah, kapan waktu untuk Haikal?”. Firda menhadapi tatapan tajam suaminya.”Mas keberatan, bukankah selama ini Mas gak pernah komplain dengan aktivitasku. Kenapa Mas sekarang kok protes sih, mas juga tahu kan kalau aku sibuk akhir-akhir ini jadi tolong mengerti. Bukankah aku kerja dan melakukan ini semua untuk kebaikan kita?aku Cuma mau…”terangnya pada suaminya, belum habis Ia bicara suaminya sudah memotong kata-katanya”Mau bantu nyukupi kebutuhan kita, mau membuktikan bahwa ini emansipasi wanita, iya”kata-kata suaminya menohok batinnya. Firda hanya bisa menelan ludah dan terduduk lemas dengan mata pias disudut kamarnya. Ini memang tidak seperti biasanya, setiap kali Firda berangkat kerja atau pergi memulai aktivitas lainnya tidak pernah ada sapa dari suaminya karena Ia biasanya berangkat setelah Herman suaminya berangkat ke percetakan dimana sang suami biasa bekerja. Firda adalah pekerja disalah satu perusahaan swasta terkenal dengan gaji tinggi, lebih tinggi dari gaji yang diperoleh suaminya dari pekerjaannya. Selain bekerja Firda juga bergelut dengan segudang aktivitas disebuah LSM yang menjadikannya sibuk diluar rumah. Ia merasa bahwa sudah saatnya wanita membuktikan eksistensnya. Dan tiba-tiba pagi ini suaminya mulai mengugat aktivitas yang selama ini dilakukan selama pernikahannya.
“Ah, sudahlah mas ini kita bicarakan nanti-nanti saja. Aku berangkat dulu nanti takutnya terlambat” Firda bergegas meraih kunci mobilnya dan mencium tangan suaminya hambar. Hari ini Ia merasakan ada perasaan ganjil yang menghantui dirinya. Bayangan suaminya,anaknya yang selama ini tidak pernah mengerti pekerjaannya. Masih terbayang tatapan tajam dan sikap asing suaminya. Namun Ia tetap bersikeras melajukan mobilnya menuju tempat Ia mengisi seminar hari itu.
“Tuan, mas Haikal gak mau makan dari tadi rewel saya tidak tahu kenapa tuan,saya bingung”sapaan pembantunya membuyarkan angan herman. “kenapa?mungkin agak sakit coba dicek badannya atau minta sesuatu coba ditanyain mbak?”respon Herman pada pembantunya”tidak tuan tadi sudah saya cek kelihatannya baik-baik saja, dan ketika saya Tanya minta apa, mas Haikal diam saja”. Serta merta Ia beranjak dari tempat duduknya menuju kamar dimana sang anak umur 6 tahun itu sedang terisak menangis. “kenapa Haikal, kamu minta apa sama papa?”tanyannya.”aku gak mau apa-apa,aku cuma kangen sama mama,aku pengen sekali diantar sekolah sama mama kayak temen-temen haikal” Sedu sedan anaknya. Herman terhenyak dielukan anaknya, Ia mendesah lemah dan terlelap dalam kekalutan. Pikirannya mernerawang pada kehidupanya. Hari sabtu ini Ia tidak pergi kepercetakan, tempat Ia bekerja setiap harinya. Berangkat jam 06.00 dan pulang jam 13.00, kemudian berangkat sore jam 15.00 sampai jam 18.00. begitulah setiap harinya. Dan hari ini tiba-tiba Ia malas untuk bekerja, hatinya tergoda masalah bahtera rumah tangganya. Ia tersadar rumah tangganya yang salama ini Ia bangun mulai terhempas badai. Ah…Delapan tahun sudah aku berlabuh didermaga perkawinan, tapi apa yang kudapat dari sana?Rasanya aku masih lemah dan rapuh,aku belum bisa membawa bahteraku kepada pelabuhannya. Herman begitu gelisah memikirkan kehidupan rumah tangganya yang sudah tidak tentram lagi. Herman mulai menyadari Istrinya tiap hari tidak berada dirumah, sedang anaknya mulai bermasalah dan Ia merasakan tak ada lagi keharmonisan. Tiba-tiba herman melihat sosok tubuh yang berdiri mematung dihadapannya, sosok itu adalah istrinya.
“tidak berangkat kerja mas?” pertanyaan Firda sepulangnya Ia dari seminar.”untuk apa kerja, toh kamu sudah pandai mencari nafkah. Bukankah rumah tangga kita sudah bahagia dengan hasil kerjamu. Kami sudah terlalu bangga dengan seabrek aktivitasmu.”kata-kata Herman membrondong. Rupanya luapan emosi tidak dapat dikendalikan lagi. Sindiran-sindiran halus tapi tegas muncul dari lubuk hatinya. Mendengar kata-kata suaminya Firda tersentak kaget. “Astagfirullah Mas kenapa jadi berpikir sebegitu naifnya sih?” cetus Firda dengan memandang tajam kearah suaminya. Firda yang hidup dilingkungan adat jawa merasa tersentuh dengan sindiran-sindiran halus suaminya. Namun tak kalah halus Firda membalas kata-kata suaminya” ok, tapi siapa yang selama ini banyak memenuhi kebutuhan kita?, ingat mas kalau aku gak kerja bagaimana aku bisa menyekolahkan Haikal disekolah yang terbaik, memberikan fasilitas hidup yang terbaik pula untuknya, aku hanya ingin kebahagian untuk kita semua”. Mendengar jawaban itu Herman menggeram. “Ah… Aku tak butuh ceramahmu, kau memang tidak pernah bisa menghargai sedikit pun jerih payahku, dan ingat bukan kebahagiaan yang kau tawarkan, yang kuinginkan dan yang diinginkan Haikal, tapi lebih dari itu” akhirnya kata-kata itu muncul setelah sekian lama dipendamnya. “iya dan kami, kamu suruh tinggal dikontrakan dan aku mau kau jadikan patung yang senantiasa”sendiko dawuh” dirumah tanpa bisa berbuat apa-apa?”sahutnya ketus, yang tanpa sadar perang akan terjadi lagi. “plakk!!” tamparan keras Herman mendarat dipipinya, Firda memegangi pipinya yang serasa panas sambil memandangi suaminya dengan tatapan asing. Nafasnya menderu turun naik. “Firda…Firda…ternyata pikiranmu hanya sedangkal itu!kenapa aku baru tahu saat ini!Ah…bodoh sekali aku ini” suara Herman melemah, ya suara penyesalan. Ia mulai beranjak dari tempatnya dan membiarka Firda menangis sendiri merenungi kejadian itu.
Dipandanginya dengan nanar perahu dilaut yang terombang ambing diterjang ombak. Herman kebingungan, jiwanya terobek-robek. Ia menangis. Bahtera Rumah tangganya terkoyak badai, mengering bagai tanah dikemarau panjang, gersang. Butiran air mata Herman jatuh tetes demi tetes membasahi celananya. Mengisyaratkan rasa yang sesal berkepanjangan. Ia sadar atas tuntutan tanggung jawabnya sebagai kepala rumah tangganya. Ketidak seimbangan, ketidak sependapatan prinsip mengungkap tabir kegelapan.” Ini masalah dunia akhirat, aku belum berhasil menjadi kepala keluarga yang baik, belum bisa membimbing keluargaku, gimana aku mempertanggung jawabkan ini semua dihadapan Allah nantinya” desahnya lemah. “mas kita pulang yuk! sudah sore!” sentuhan lembut istrinya membuyarkan lamunannya. Sang istri menjajari posisi duduknya” Maafkan sikapku tadi siang ya Mas bukan maksudku tuk tidak menghargai Mas, tapi sekarang ku sudah sadar, aku ingin jadi permaisuri di rumahmu, aku ingin sekali jadi seorang Istri dan ibu yang sholehan untuk kalian dan…” belum sempat Firda meneruskan kata-katanya, Herman menutup mulutnya dengan jemarinya. “Sudah gak usah dibahas lagi, kita pulang kasihan Haikal dirumah” di gandengnya tangan Firda dan dipandanginya mata teduh istrinya, Herman berusaha mencari telaga yang sudah lama tak ditemuinya disana. Dan Firda membalasnya dengan senyum yang tulus dan mengangguk pasti.
(Di muat di majalah akbar)
Read More

Ramadan et School


“Lembaga Karimata(Kajian Remaja Islam At-Takwa) muncul karena rasa kepedulian beberapa remaja yang prihatin akan nasib generasi muda yang mulai banyak yang “salah kaprah” dan prihatin dengan pendangkalan pemahaman nilai-nilai pemahaman islam di antara generasi muda kita, terutama generasi muda Tuban. ” Demikian kata Pak Hasyim pembina sekaligus Tim Trainer Karimata yang juga seorang guru disebuah SMA di Tuban.Karena itu karimata yang mempunyai motto”menjadikan remaja cerdas bertakwa” ini mempunyai serangkaian kegiatan yang difokuskan untuk pembinaan para remaja disekolah-sekolah, kampus dan remas, dengan berbagai program yang ditawarkan diantaranya: motivation Training, Leadership Training, Spiritual Training, Training AntiNarkoba dan HIV/AIDS,menerbitkan bulettin bulanan linkSmart dll. Berbagai training dan berbagai dialog remaja sudah mereka laksanakan dengan sukses.Pada bulan ramadhan, Karimata memiliki program khusus yaitu Ramadhan et School yang ditawarkan disekolah-sekolah. Program ini dimaksudkan untuk membantu sekolah-sekolah mengisi kegiatan pondok Ramadhan yang biasanya diisi dari pihak sekolah. Dan pada kesempatan Ramadhan kali ini, Karimata dipercaya mengisi pondok Ramadhan di beberapa SMA di Kabupaten Tuban. Diantara Kegiatan Ramadhan et School Karimata di SMA yang sempat diliput redaksi adalah kegiatan pondok Ramadhan di SMAN Rengel dan SMKN Tambakboyo Tuban.Di SMAN Rengel, Karimata yang bekerjasama dengan panitia pondok ramadhan yang terdiri dari bapak /ibu guruSMAN Rengel menyiapkan empat hari untuk kegiatan pondok ramadhan yaitu tamggal 3-6 september 2008. Dua hari untuk putri , dan dua hari untuk putra. Ramdhan Et school yang diikuti oleh siswa kelas 1-3 itu berlangsung cukup antusias.. Tema dipondok ramadhan yang biasanya diangkat berkisar pada tema-tema ibadah mahdhoh(ritual), seperti hukum-hukum seputar sholat, puasa zakat, keistemewaan ramadahan, dengan format acara yang biasanya hanya mendengar ceramah dari pemateri saja. Tapi Karimata mengemas acaranya dengan format yang berbeda dan dengan tema yang berbeda pula. Format yang dikemas dengan enjoyfull ini membuat para peserta mengaku tidak bosan dan anti mengantuk karena dikemas secara interaktif dengan tampilan power point, dengan game-game menarik dan ice breaking yang menyegarkan. materi pada hari pertama diisi dengan: Training sholat khusuk dan bagaimana menjadi sukses sejati(Be The Best Not Be Asa) dan pada hari kedua siswa-siswi diisi dengan Training Anti narkoba dan Our save Virgin(tentang bagaimana gaul aman tanpa Free sex dengan tuntunan Islam). Peserta yang ikut dalam training ini tak hanya berasal dari para siswa saja tetapi, bahkan ada beberapa guru yang ikut menjadi peserta. “kita ingin membuat pondok ramadhan kali ini beda dari biasanya, karena itu kali ini kami meminta Karimata untuk membantu pondok ramadhannya anak-anak di SMAN Rengel ini” begitu ungkapan Bu dewi salah satu panitia pondok Ramadhan sekaligus guru Agama diSMAN Rengel yang sempat ditemui redaksi disela-sela kegiatan pondok ramadhan di SMAN tersebut.Tak jauh beda dari kegiatan pondok Ramdhan di SMAN Rengel, di SMKN Tambakboyo yang tergolong sekolah baru di kabupatan Tuban juga mengundang Karimata untuk mengisi pondok Ramadhan disana. Di sekolah yang selokasi dengan SMPN Tambakboyo ini juga diikuti siswanya dengan sangat antusias. Materi dan format acara pun hampir sama dengan yang di adakan karimata di SMAN Rengel. Acara yang digelar diMasjid sekolah ini juga sangat didukung penuh oleh sekolah. Bahkan beberapa guru mengaku senang dibantu oleh Tim dari Karimata dalam pelaksanaan Romadhon di sekolah mereka kali ini. Para Trainer dari Karimata mengajak para peserta yang terdiri dari siswakelas 1-3 ini tidak hanya mengkaji materi keislaman tapi mereka juga diajak muhasabah (intropeksi diri)dengan doa dan renungan yang biasanya dilakukan untuk mengakhiri disetiap acaranya. Pada saat renungan tersebut banyak para siswanya yang terlihat menangis haru dalam doanya. Sampai-sampai sempat mengundang penasaran beberapa guru untuk melihat dari dekat apa yang terjadi, hingga ada salah seorang guru yang berseloroh pada Tim Trainer karimata ”Lho…anak-anak-itu diapakan kok menangis semua ”katanya penasaran.“Pembinaan-pembinaan seperti juga sering kami gelar tidak hanya saat ramadhan saja tapi juga diluar Ramadhan. Kami ingin menjadikan remaja diTuban ini tidak hanya cerdas otaknya tetapi bagaimana dengan kecerdasannya itu muncul ketakwaannya kepada Allah sehinnga mereka benar-benar menjadi remaja dambaan umat.makanya kami membuka diri untuk menjadi patner para remaja untuk sharing berbagai hal mulai dari materi keislaman hingga materi pelajaran. Dan saat ini jika penasaran dan ingin bergabung dengan kami, bisa kontak di nomer 085646656838” demikian pesan dari wawancara terakhir redaksi dengan mas Ar-Roziq dariTim Karimata . semoga tetap sukses……


(termuat di majalah AKBAR tuban bln Oktober 2008)
Read More

Kartini, antara Mitos dan Realitas


Bulan april sering diidentikan dengan sosok seorang Kartini. Dia digambarkan sebagai sosok yang monumental, bersemangat memperjuangkan kaum perempuan. Sosok yang dikagumi banyak orang, sampai harus ada hari khusus untuk memperingati kelahirannya.
Dia symbol perjuangan emansipasi perempuan Indonesia, symbol kepahlawanan nasional, symbol pembebasan buta huruf bagi kaum perempuan, symbol keteladanan ibu, symbol rasionalitas budaya, symbol moderasi agama, dan berbagai symbol yang telah disandangkan padanya.
Raden ajeng Kartini lahir diJepara 21 April 1879. Dia bagaikan srikandi yang gaungnya menyebar seantero nusantara. Penggambaran sosok Kartini di tengah-tengah masyarakat, dipresepsikan segalanya ada pada Kartini. Mulai dari penguasaan ranah privat sampai keranah public. Sehingga, April menjadi momen dimana semangat perjuangan perempuan kembali di bangkitkan untuk mendorong perempuan Indonesia menyamakan hak atau menjajarkan perannya dengan kaum pria. Maka, dengan pemikiran seperti itu menjadikan mereka, para perempuan bersemangat menempati posisi-posisi yang biasanya didominasi pria.
Bagai gayung bersambut, kaum perempuan Indonesia pun terdorong untuk senantiasa mencari peluang karier setinggi-tingginya tanpa peduli harus mengorbankan keluarga maupun harga dirinya. Benarkah semua ini sejalan dengan perjuangan Kartini?
The real Kartini tidaklah sejauh yang dipresepsikan selama ini, meski dalam beberapa hal Dia tidak dapat dipungkiri telah banyak berbuat untuk kaumnya. Ia juga berada dilevel rata kaumnya pada saat itu. Tapi memitoskan Kartini sebagai sosokj perempuan yang menuntut dan berjuang membela hak-hak asasi perempuan atas dasar penyetaraan gender, perlu dikaji ulang.
Agaknya kesimpulan ini terlalu terburu-buru. Jangan sampai kita mengenalnya hanya pada tataran memitoskannya dan menjadikan mitosnya lebih kuat dari fakta historisnya. Menempatkan sosok kartini secara proporsiaonal jauh lebih baik ketimbang memitoskannya.
Mengenal Kartini salah satunya adalah dengan membaca buku Habis Gelap Terbitlah Terang. Buku ini berisi surat-surat Kartini kepada sahabat-sahabatnya di Belanda. Dalam buku ini kita bisa membaca pokok-pokok pikiran dan jalan hidup Kartini, meski awalnya Kartini sangat mengagumi dan menjadi corong ide Liberal di Eropa yang tidak dibatasi nilai-nilai trasdisi dan agama.
Ini dikarenakan intimnya Kartini dengan sahabatnya, Ny. R.M Ambedanon yang notabene seorang menteri pendidikan pemerintahan Hindia Belanda pada waktu itu. Ambedanon juga merupakan mata rantai partai sosialis di Belanda. Namun ketika Kartini mulai sedikit mengenal Islam, yang mendekatkannya pada Kyai Soleh Darat , Kartini justru mengingkari peradapan Eropa. Dia pun menyebut kehidupan Eropa sebagai kehidupan yang tak layak disebut sebagai peradaban. Bahkan, Ia menjadikan Islam sebagai landasan pemkirannya.
Hal ini terkutip dalam suratnya kepada Ambedanon, 27 Oktober 1902 yang isinya sebagai berikut : sudah lewat masamu,tadinya kami megira bahwa masyarakat Eropa itu benar-benar satu-sarunya yang paling baik, tiada taranya. Maafkan kami, apakah ibu sendiri mengangggap masyarakat Eropa itu sempurna?dapatkah ibu menyangkal bahwa dibalik sesuatu yang indah dalam masyarakat Ibu terdapat banyak hal-hal yang sama sekali tidak patut disebut peradaban?. Demikian juga dalam surat Kartini pada Ny. Va Kol, 21 Juli 1902 yang menggambarkan kekaguman pada Islam. Isinya ; moga-moga kami mendapat rahmat, dapat bekerja membuat umat agama lain memandang agama Islam patut disukai.
Kartini memiliki cita-cita yang luhur , yaitu mengubah masyarakat, khususnya kaum perempuan. Dalam banyak suratnya, Kartini meminta kepada pemerintah Hindia Belanda yang berkuasa saat itu untuk memperhatikan nasib pribumi denganmenyelenggarakan pendidikan terutama pendidikan bagi kaum perempuan.
Hal ini karena perempuanlah yang membentuk budi pekerti anak yang pertama dan utama. Ini sebagaimana terlihat dalam tulisan Kartini pada Prof. Anton dan istrinya, 4 Oktober 1902. isinya : kami disini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak-anak perempuan bukan sekali-kali, karena kami menginginkan anak-anak perempuan itu menjadi saingan laki-lakidalam perjuangan hidupnya, tapi karena kami yakin akan pengaruh yang besar sekali bagi kaum wanita, agar lebih cakap melakukan kewajibannya; menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama.
Hal ini menunjukan bahwa tidak ada keinginan Kartini mengejar persamaan hak dengan laki-laki dan meninggalkan perannya dalam rumah tangga. Dia hanya ingin perempuan mendapat haknya. Antara lain, menuntut pendidikan dan pengajaranbagi perempuan yang itu juga merupakan kewajiban dalam Islam, bukan berjuang untuk emansipasi sebagaimana diklaim para pengusung ide feminis bahwa Kartini adalah pejuang emansipasi.
Demikianlah, Kartini adalah sosok yang mengajak setiap perempuan memegang teguh ajaran agamanya dan meninggalkan ide kebebasan yang menjauhkan perempuan pada fitrahnya. Maka kini jelaslah bahwa apa yang diperjuangkan aktivis gender dengan mendorong perempuan meraih kebebasan dan meninggalkan rumah tangganya bukanlah perjuangan Kartini.
Sejarah Kartini sudah kadung dimitoskan dan disalahgunakan sesuai kepentingan mereka. Dengan dalih kebebasan, kesetaraaan gender mereka menjauhkan umat muslimin dari agamanya.(dimuat di Koran Radar Jawa Pos 20 April 2008)
Read More

Remaja, antara Cita-cita dan Cinta


Kamukah remaja? 
Hayo ngaku? kalo ngomongin remaja emang nggak ada habisnya, yang kata orang sih makhluk yang satu ini emang biangnya, biang kerok biang keringat (hee…hee…b’canda ding)trus yang suka lompat sana-sini sampai keblabas melompat lebih tinggi.(ayo…tebak lagunya siapa?) Klo kamu memang remaja biasanya juga suka yang asyik2 khan?, pingin mencoba tantangan baru? suka berekspresi? ato kadang2 ingin berontak? BETUL??? Ngak usah dijawab, aku dah tahu kalo kamu mau jawab ”iya” (wuuuih….maksa banget gitu lo!!)

Saya mau bagi2 cerita saat saya masih remaja (emang sekarang dah nenek2 ya? tau deh…). Dulu konon ketika saya masih remaja saya suka banget yang namanya Trend F4, tapi bukan F4 grup yang dari Taiwan yang ada Tao Ming Tse cs lho ya! Tapi F4 itu alias Food, Fun, Film ‘n Fasion. Klo dah nyangkut itu semua harus ‘n wajib dihubungin dengan trend yang udah jadi pandangan hidup remaja saat ini. Contohnya nih, dalam hal Food. Remaja yang mau dianggap gaul harus pernah nyobain yang namanya hamburger, pizza, hot dog, fried chicken, dll. Ato pernah ngrasain makan diresto ala Pizza Hut, Hoka-hoka Bento, MC Donals, dsb. Maka bisa dianggap kuper kalo ada anak remaja makanan favoritnya nasi pecel ato sayur lodeh. Trus kalo masalah Fun, jangan ditanya, remaja itu sukanya sama yang seneng-seneng koyo’ to :jalan-jalan, shoping, party. Wah kalo masalah party remaja mana yang gak suka pesta. Berbagai pesta digelar sepeti ValDay party, hallowen party, dsb yang cuma buat trend aja, padahal mereka banyak yang ngak tahu tujuannya untuk apa mereka berpesta.


Masalah Film, remaja paling nyambung kalo diajak ngmongin film apa yang lagi gress?trus mereka juga pasti hapal pemain-pemainnya. Nagak percaya, tak tes ya?? Hayo siapa pemain wanita dari film “cinta pertama”?(eh… jangan kenceng-kenceng jawabnya). Trus terakhir ini masalah Fasion. Klo masalah ini biasanya yang cewek-cewek yang suka(eh jangan teriak2 dulu ya bagiyang ngrasa cewek! Soalnya sekarang cowok-cowok juga pada ganjen ngikuti mode. Iya ngak seeh…?). udah deh kalo masalah ini remajalah yang paling gak betah kalo ada mode ato trend Fasion yang baru entah itu pakaian ato dandanan. Waktu trend pake pin ‘N Dasi ala Avril Lavigne semua pake pin. Trend baju warna oranye, semua pake baju warna oranye(he…hee.. jadi kaya’ tumpukan jeruk dikios). ya…itulah cerita ramaja, ngak da habisnya!!!


Teruuus…. Klo ngomong-ngomong soal cita-cita. Hayo apa cita-cita kamu? “aku mau jadi dokter!” (bagoos!!)” mau jadi pilot” (ok deh choy..). emang jadi remaja harus punya cita-cita kaya’ yang ngejawab di atas. Tapi betapa terperanjatnya ketika banyak remaja waktu ditanya “apa sih cita-cita lo?” “Mau jadi penyanyi, pelawak, artis….” (aduh mak…ngak ada cita-cita lain apa?). emang benar sih, klo kita lihat fenomena sekarang, gmana temen2 kita pada ngebet pengen ikut audisi cari jalan instan jadi artis seperti yang dicita-citakan, ada yang ikut AFI, Indonesian Idol, KDI, API, dan seabrek audisi-audisian. Ah… bener-bener kehilangan jati diri!!! (kacian deh lo…)


Remaja dan cinta adalah dua hal yang sulit dipisahkan. Dmana ada cinta disitu ada remaja. Hayo ngaku sipa yang biasa nglakuin hal yang namanya pacaran (suatu yang erat kaitannya dengan cinta)? Nenek kamukah? gak mungkin banget khan? jadi siapa? So pasti remaja!. Remaja paling suemangat diajak ngomongin cinta. Makanya lagu-lagu kita banyak yang bertemakan cinta.mulai lagu kenalan, jadian, putus semua komplit.…plit…! gak hanya itu Film2 pun laris manis ketika nyuguhin tema cinta! Ada ungu violet. AADC, Dealova., Realita cinta Rock ‘N Roll dan yang paling gress ada cinta pertama (wuih… apal bgt, suka nonton juga to?). Gak kalah seru film2 besutan luar negeri juga banyak bertemakan cinta ada Kuch Kuch Hotahai, Titanic, Romeo ‘n juliet, prety women, harry poter (eh…kliru ya?), and so on. Pokoknya remaja dan cinta emang gak ada matinya!!!


So, Kalo dipikir-pikir kaya’nya remaja itu kesannya negatif mulu sih(sabarr…sabar…dulu guys!)Ngak kok,SUER! Masih banyak juga kok yang bisa berbuat positif, dan saya yakin yang baca karimata ini salah satunya(dilarang GR lo..,gak ilok!!!). Tapi kalo diperhatikan Knapa sih remaja itu bisa kayak gambaran cerita diatas??? Konon ceritanya ada hal-hal yang mempengaruhinya. Apaan tuh???


Pertama, Mereka kehilangan jati diri (emangnya ilang dmana?)para remaja banyak yang ngak tahu jati dirinaya sendiri, siapa dirinya?apa tujuan hidupnya?apa yang mesti dilakuain? Emang cocok lagunya base jam (mungkin ada dari loe..loe..yang sudah ngak kenal grup musik ini?boleh deh Tanya kakak-kakakmu) yang ngambarin kebingungan remaja mencari jati diri(“Aku hanya bisa bermimpi dan bernyanyi didalam hati…kuhanya ingin hidup bahagia …aku tak tahu apa yang harus kucari dimuka bumi”). So ..mulai sekarang mulai kita caridan merenung tentang jati diri kita dari mana kita berasal?untuk apa kita hidup? Dan akan kemana kita setelahkehidupan ini?. Maka kenali jati dirimu, karena kejelasan jati diri adalah langkah awal bagi kejelasan hidup kamu.


Kedua, Krisis teladan ato idola. Banyak dari kita menjadikan orang-orang yang belum tentu baik itu sebagai idola ato panutan bertingkah laku, kita sering berkiblat dan mengidolakan artis-artis yang nota bene kita belum kenal kebribadian sebenarnya. Padahal sebenarnya kita sudah punya idola yang jaminan mutu! Siapa dia ???Nabi kita Muhammad SAW sebagaimana firman Allah dalam surat Al- Ahzab 21”Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah sauri tauladan yang baik bagimu” jadi…jangan cari panutan yang gak bener nanti ikutan gak bener lo..!awas hati-hati!!!


Ketiga, Remaja gak punya pedoman or pegangan, makanya mereka bingung. Sehingga saking bingungnya sampe salah pedoman.mereka lebih suka berkiblat pada apa yang dikatakan orang-orang barat yang nota bene orang-orang kafir! emang itu kok tujuan orang kafir tuk njerumusin remaja muslim. Jadi harus hati-hati and waspada inget peringatan ini” Dan tidak akan ridho orang-orang nasrani dan yahudi sebelum kalian mengikuti millah (jalan)mereka ”. Padahal kita dah punya pegangan yang sempurna yaitu Al-Quran dan sunah yang kata Rasulullah jika kita berpedoman pada keduanya kita akan selamat dunia dan akhirat. Pedoman inilah yang akan menuntun kita, sehingga ?mulailah berfikir dari sekarang!! cobalah berjalan pada pilihan yang benar!! Bangkitlah para remaja islam!!!. Mari kita lakukan perubahan!!! HOW?? Bring Islam to Live!!! Otre Men…
Read More

Jangan Katakan Cinta di Depanku


KAGET!!! Itu kesanku saat kau menemuiku, menyapaku dengan senyum termanismu. Setelah sekian lama kita saling terdiam terlontar juga kalimat itu dari bibirmu “I LOVE U”. “DEG!!!” jantungku rasanya berhenti berdetak, seluruh persendianku lemas dan rasanya beribu-ribu ton beban menghimpitku(dramatis banget…)Ah……apa yang harus kukatakan, yang ku bisa hanya diam dan berharap ini hanya mimpi dan kalo sudah begini rasanya kuingin berlari. Tapi bagaimanapun ini harus kuhadapi karena ini benar-benar nyata, kau masih berdiri didepanku menanti sebuah jawaban dariku. Setelah lama tak ada jawaban dariku, akhirnya kau bilang” ya udah aku gak maksa kamu jawab sekarang kok, mungkin kamu masih bimbang tuk putuskan ini. tapi aku tetep mainta jawaban darimu. Aku tunggu ya…” Cuma itu kalimat terakhir yang meluncur dari bibirmu sebelum akhirnya kau pergi tinggalkan diriku yang tetep diam membisu menatap lambaian tanganmu. Puuuffh…lega rasanya, paling tidak telah hilang satu bebanku meski beban lain telah menungguku, ya beban mencari jawaban atas pertanyaanmu.

Kalau kau tahu gimana semalaman aku gak bisa tidur memikirkan tawaranmu. Ah…kau memang terlalu baik. Gmana ya???aku jg punya rasa yang sama sepertimu, apalagi dengan perhatian-perhatian yang selama ini kau berikan untukku yang sering membuatku ”tersanjung” , aku masih inget saat ultahku, kau membuatku lemas dengan setumpuk hadiah wingko babat yang ternyata rasanya jauh lebih enak dari kue dorayaki kesukaan Doraemon. pernah juga kau beri aku belahan oreo yang ada krimnya yang waktu itu aku tolak lantaran aku sedang puasa senin-kamis, tapi kau tetep nekat memberikan belahan oreo itu padaku dengan alasan buat ta’jil aku pun menerimanya dan aku gak akan pernah lupa bagaimana sumringahnya wajahmu saat itu, yang kalo diperhatikan sebenarnya lumayan manis. Ah…aku binguuuung!!! Sebenarnya aku pun mulai menyadari ada perasaan lain dihatiku. Ketika malam tiba aku kadang gak sabar menunggu datangnya pagi, ingin sekali bertemu denganmu disekolah. Jika ternyata kau gak masuk, aku merasa mata pelajaran apapn ngak menarik lagi, dunia serasa membosankan. Tidak ada yang pura-pura pinjem tip-x, pulpen, atau buku catatan. Ah, pokoknya bete banget.

TIDAK!!! Aku tidak akan pacaran. Ini adalah larangan Allah yang mesti aku jauhi. Harus!!!apapun harus kulakukan untuk menyelamatkan dari kubangan maksiat ini, meski aku sadar rasa ini adalah fitrah yang setiap manusia merasakannya. Tapi....apa harus dengan jalan pacaran aku memenuhi rasa cintaku padamu?. Aku jadi terngiang-ngiang kata Allah dalam surat Al-Isra’ 32 ”Dan janganlah kamu mendekati zina (pacaran) sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji…” bayang2 azab Allah begitu jelas dalam benakku, suasana hari kebangkitan terus hadir dalam fikiranku. Aku tak bisa membayangkan jika Allah kelak akan meminta pertanggung jawabanku.Tapi siapa yang kuat jika hampir setiap hari dia selalu. Memberi perhatiannya padaku?


Apakah aku akan seperti teman2ku yang telah rela ngorbanin semuanya, ngorbanin waktu belajarnya, waktu bantuin ortunya, jatah tidurnya, jatah uang jajannya, bahkan lebih parah lagi ngorbanin hargadirinya. Padahal pacar mereka khan belum tentu jadi suami mereka. Ah…apa mungkin karena aku takut untuk mencintaimu??. Tapi sebenarnya aku juga ingin merasakan gimana mencintai dan dicintai(cieeee…), merasakan diperhatikan,merasakan kangen, merasakan berdua-duaan upsss…padahal berdua-duaan(berkholwat;istilah kerenya githu…)kan gak boleh. Wah…jadi ingat pesan Rasulullah nih(hiks..hiks..)”Siapa beriman pada Allah dan hari Akhir,janganlah Ia bersunyi sepi, berdua-duaan tanpa muhrim, karena ketiganya adalah setan” . Wah…rasa penat bercampur takut menghantuiku. Entah….aku masih bingung!!!kemana aku harus adukan kegalauan ini??kegalauang untuk memilih cintamu dan cinta-Nya.


Sepertiga malam, angin berhembus sepoi. HENING. Rembulan dilangit tinggal separo, ditemani gemitang yang bagai serakan mutiara yang ditebar begitu saja. SYAHDU. Jalanan kota seakan mati. Semua terlelap. SEPI(puitis baget ya…). Namun kularut dalam tahajudku memohon diberi jawaban atas kebimbangan untuk menjawab pertanyaanmu.ah..rasa penatku mengunung”Ya Robb..ingin kuadukan semua galau hati tentang beratnya ujiann ini, tentang ketidak beranianku melanggar janji setiaku padaMu, tantang ketakutanku menghianati cintaMu yang tanpa batas, tentang besarnya harapanku kan RidhoMu, tentang betapa karuniaMu terlalu besar tuk dibandinkan dengan perhatian2 nya yang diberikan padaku. Ya Robb…rasanya tak layak hamba mencitai suatu makhluk melebihi rasa cintaku padaMu. Dan aku sadar mencintainya adalah rahmatMu, namun tolonglah hamba agar hanya Engkau satu-satunya yang aku cintai dan aku rindukan. Aku ini9 sangat lemah dan tak berdaya,Tolong aku Ya Robb aku hanya ingin Kau yang selalu ada dalam helaan nafasku”


Ah…malam ini begitu damai. Tiada malam yang sedamai ini sebelumnya, hatiku begitu tentram dan kebimbanganku telah sirna,aku telah tahu jawaban apa yang akan kuberikan esok untukmu!!
“Maafkan aku jika tak bisa menjadi pelita dalam kebekuan cintamu, karna aku sendiri butuh pelita yang yang Maha menerangi dan biarlah aku meniti jalan setapak menuju surga diujung sana. Kutahu memilih dua cinta adalah dilemma tapi jika salah satu tlah kupilih ringan bebanku ini”*


Jadi Tolong JANGAN KATAKAN CINTA Itu lagi padaku….
Read More

Membenahi Karakter Bangsa dari Sekolah


Bangsa Berkarakter? Why Not!!Akhir-akhir ini kita di disuguhi dengan berita-berita kekerasan yang terjadi dikalangan remaja khususnya pelajar dan mahasiswa. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu memenuhi mass media. seperti mencuatnya kasus kekerasan yang dilakukan geng Nero, sebuah geng pelajar didaerah Pati Jawa Tengah. Hal yang sama juga terjadi di Kabupaten Tulungagung dan beberapa kota lainnya. Tak hanya itu kasus penganiaayaan juga kerap terjadi. Di IPDN dan beberapa kampus lain terjadi penganiayaan atas nama pengemblengan mental, seorang senior tega menganiaya juniornya. Banyaknya kasus yang terungkap,tak membuat kasus kekerasan ini berhenti.

Pada tanggal 1 maret 2009, diRadar Bojonegoro, saya(red_)membaca tentang kasus terungkapnya sebuah Video mesum dua orang pelajar di kota Tuban, yang sempat membuat kelabakan kalangan pendidik di kota tersebut. Hal ini menambah daftar potret buram system pendidikan dan pranata social kita.
Lain lagi dengan prilaku orang tua, saya pernah membaca banyak orang tua yang kasak kusuk ingin membeli soal ujian dan menyogok guru agar anaknya dapat memperoleh nilai bagus. Bahkan banyak orang tua yang rela menyogok hingga bersedia membayar Joki agar anaknya dapat masuk sekolah atau perguruan tinggi yang di anggap favorit.
Semua itu menunjukkkan betapa dekandensi moral telah menjadi penyakit kronis masyarakat Indonesia. Belum lagi masalah serius lain seperti, kasus narkoba,penggunaan bahas yang memburuk, semakin mengaburnya pedoman moral baik dan buruk, menurunnya etos kerja, semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru, dan membudayannya prilaku ketidakjujuran, hal ini terbukti dengan gagalnya program “Kafe Kejujuran” yang sempat di gulirkan pemerintah beberpa waktu lalu.. padahal menurut Thomas Lickona seperti yang dikutip Ratna Megawangi, kasus diatas merupakan tanda-tanda kehancuran sebuah bangsa.
Lalu siapa yang bertanggung jawab? Pemerintah dan wakil rakyat? padahal beberapa di antara mereka saja masih banyak yang menunjukan karakter yang memprihatinkan. Praktik KKN menjadi budaya yang merupakan pelanggaran moral (ketidakjujuran, tidak bertanggung jawab, rendahnya komitmen pada nilai-nilai kebaikan) yang menambah beban sulitnya negeri bangkit dari krisis Multidimensi. Pemegang kebijakan tayangan di media juga menunjukan hal yang bertentangan dengan keinginan public untuk memperbaiki kualitas tontonan terutama yang di konsumsi anak-anak.
Fenomena-fenomena yang kita saksikan itu semua bermuara pada salah satu sebab-selain sebab utama bobroknya system pemerintahan kita-yaitu krisis karakter. Sebenarnya jika kita mengacu pada sejarah bangsa ini , Indonesia memiliki ciri khas karakter yang luhur seperti rukun, damai, gotong royong, ramah, dermawan dan lainnya. Tapi semua itu kini telah bergeser. Generasi muda kita lebih menyukai gaya hidup yang bernuansa hedonis, Snobish, konsumtif dan egois. Padahal karakter bangsa ini tidak terlepas dari system pendidikan yang diterapkan. Jadi apa yang salah dengan system pendidikan kita?padahal ada beberapa mata pelajaran yang yang berisikan pesan-pesan moral, misalnya pelajaran agama dan PPKn. namun proses ini hanya dilakukan dengan pendekatan hafalan(kognitif). Yang hanya berorientasi pada bagusnya nilai saat menjawab soal, maka bagaimana pelajaran itu bisa berdapak pada perubahan prilaku, tidak pernah diperhatikan. 

Sehingga bentuk-bentuk penyimpangan akan terus berlanjut seperti gambaran pelajar diatas adalah jauh dari gambaran remaja yang terdidik yang mempunyai karakter, berbudi luhur dan bertanggung jawab. Termasuk juga perilaku orang dewasa yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah moral, yang juga merupakan produk dari bagaimana mereka dididik sebelumnya. Hal ini berarti banyak orang Indonesia yang cerdas otaknya, tetapi tidak cerdas secara emosi yang berdampak negative terhadap kualitas SDM Indonesia secara keseluruhan. Karena pada kenyataaannya, saat ini system pendidikan kita sangat mengedepankan kemampuan kognitif semata. Hal tersebut terlihat bagaimana banyaknya orang tua yang masih menganggap keberhasilan akademik anak hanya bisa dilihat dari pencapaiaan angka dan rangking, bukan pada proses belajar, hal ini akan menyebabkan orang tua dan guru memaksa anak untuk belajar keras, ikut les ini itu karena harus mencapai target. Sehingga jangan heran ketika banyak orang tua yang berlomba mencari sekolah-sekolah yang dirasa telah terbukti menghasilkan lulusan dengan angka NEM yang tinggi. Padahal disamping kemampuan kognitif, kematangan emosi yang bersumber pada kematangan karakter anak, mempunyai pengaruh besar terhadap keberhasilan anak di masa depan.
Sebuah pendidikan yang berhasil adalah yang dapat membentuk manusia-manusia berkarakter, yang membentuk manusia tidak hanya menjadi seseorang yang Smart(pintar) tapi juga Good(baik/bijak). Maka pendidikan karakter menjadi sangat penting dilakukan saat ini, yaitu pendidikan yang mengarah pada pembentukan karakter anak.
Lalu, jika kita ingin menanamkan karakter, fase mana yang paling tepat? Banyak yang mengatakan bahwa usi 3-6 tahun disebut-sebut sebagai golden age. Dan menurut beberapa pakar, bahwa pada fase ini anak mempunyai karakteristik antara lain mengenal lingkungan sekeliling, mulai mengenal yang benar dan salah, dan usia yang penuh dengan eksplorasi. Oleh karena itu pada usia ini ciptakan kondisi lingkungan yang dapat dijadikan teladan oleh anak. Selain lingkungan rumah, lingkungan luar rumah dimana anak biasa berinteraksi, juga diusahakan pula dapat menjadi teladan bagi anak. Salah satu adalah lingkungan sekolah.
Sekolah/ taman bermain diusahakan tidak memberikan beban berat bagi anak. Sudah selayaknya pada usia ini anak ditanamkan pendidikan karakter agar tertanam kuat dan untuk bekalnya dikemudian hari. Tempat pendidikan Pra sekolah menjamur , namun secara umum ada masalah yaitu kurikulum yang belim menitik beratkan pada penanaman karakter.

Insan Kamil = Sekolah Berkarakter
Melihat hal tersebut PG-TK Insan Kamil mulai mencoba menawarkan pendidikan alternative menghadapi situasi diatas. Yaitu dengan mencoba mengimplementasikan pendidikan yang berbasis karakter sejak dini dibingkai dalam 9 pilar yaitu ;1. cinta kebenaran; 2. tanggung jawab, kedisiplinan dan kemandirian; 3. amanah dan kejujuran; 4. hormat dan santun ; 5. kasih sayang, kepedulian dan kerjasama; 6. percaya diri, kreatif dan pantang menyerah; 7. keadilan dan kepemimpinan; 8. baik dan rendah hati; 9. toleransi dan kedamaian. Kegiatan 9 pilar ini di integrasikan dengan kegiatan di 6 sentra yang sudah ada. Dalam kegiatan ini di upayakan untuk mengajak anak mempraktekkan apa yang yang dipelajari. Dengan metode ini anak dan guru sama-sama ‘menemukan’ ilmu pengetahuan.
Hampir satu tahun sudah Insan Kamil mencoba menimplementasikan pendidikan .berbasis karakter ini. Alhamdulillah hasilnya cukup mengembirakan. Hal ini dapat dilihat dari hasil respon orang tua baik melalui kuisener evaluasi maupun dari cerita-cerita mereka tentang perkembangan karakter pada anak-anak. Insan Kamil berupaya mengajak semua komponen(orang tua, linkungan masyarakat) untuk bersama-sama membangun generasi yang berkarakter mulai dari pendidikan sejak dini. Jika memungkinkan untuk tahapan pendidikan selanjutnya.
Anak-anak kita adalah tanggung jawab kita bersama. Kita adalah pemimpin bagi mereka. Jangan sampai kita lalai mendidik mereka . sabda Rasulullah yang diriwayatka Bukhari dan muslim menyatakan bahwa:”lalai mendidik anak adalah sebab terhalangnya masuk surga”. Mari kita jaga anak-anak kita. Mereka adalah milik zamannya. Kita menyemai karakter dalam dirinya, insya Allah menuai kebaikan suatu hari nanti. Kita masih punya waktu untuk berbuat dan menyelamatkan mereka dan bangsa ini. Semoga…..Dan doa yang teriring”Semoga kebaikan selalu memenuhi hati kita dan menyebar luas untuk menyentuh makhluk hidup lainnya” 
(lie_diolah dari buku pendidikan karakter karya Ratna Megawangi)

(dimuat di tabloid insan kamil edisi maret 2009)
Read More

Perlukah Pendidikan Seks?


Beberapa berita akhir-akhir ini menjadikan kita merinding dibuatnya. Berita tentang keterpurukan sistem sosial kita. Berita tentang penyebaran media porno yang menggila dan itu nyata disekitar kita. Tanpa kita sadari kita sudah terkungkung dalam kondisi sosial yang benar-benar membuat kita harus siaga. Beberapa ibu-ibu banyak mengeluhkan hal itu. Ancaman degradasi moral generasi membuat mereka ketar-ketir. Betapa tidak, beberapa waktu lalu diberitakan ada seorang ibu yang melapor kepihak berwajib, lantaran resah dengan penyebaran media porno, disinyalir VCD power ranger yang dibelinya dari pedagang kaki lima disekitar mal(pasar swalayan) yang sebenarnya bercover film robot yang disukai anaknya ternyata isinya sebuah adegan porno yang tak layak di tonton oleh anak-anak . Tak hanya itu beberapa mainan anak-anak tak luput dari incaran para mafia penyebaran media ini. Mainan sinar laser yang yang diduga pantulan sinarnya dapat memantulkan gambar porno. Mainan khas anak-anak seperti kwartet dan mainan bongkar pasang pun tak lepas dari gambar-gambar seronok media porno. Tak hanya itu, gempuran media yang menayangkan adegan porno membawa dampak mencuatnya kasus-kasus permekosaan yang pelaku dan korbannya adalah anak-anak . Sudah sebegitu hancurkah pranata sosial kita? Lantas apa yang harus kita lakukan untuk menjaga anak-anak kita dari serbuan media porno?


Banyak solusi yang ditawarkan untuk menangulangi serbuan media porno dan pengaruhnya terhadap anak-anak. Salah satunya adalah memberikan pendidikan seks pada anak. Akan tetapi banyak perdebatan tentang perlu tidaknya pendidikan seks ini diberikan pada anak-anak. Hal ini bermula dari keprihatinan terhadap adanya gejala seks bebas pada remaja yang disinyalir karena rendahnya tingkat pengetahuan mereka tentang seksualitas. Karena itu, diperlukan upaya-upaya untuk memasyarakatkan pendidikan seks kepada remaja, bahkan setelah banyak kasus penyalahgunaan seks pada anak, banyak yang berpendapat bahwa pendidikan seks harus diberikan sejak dini. Jika perlu, di bangku pra sekolah pun ada kurikulum yang membahas pendidikan seks. Benarkah sepenting itu pendidikan seks untuk anak?. Bagaimana Islam memandang hal tersebut?


Pendidikan seks sendiri memiliki banyak pengertian, tergantung pada sudut pandang yang dipakai. Dalam bukunya tentang mendidik anak Dr. Abdullah Nashih Ulwan berpendapat bahwa pendidikan seks adalah upaya pengajaran, penyadaran dan penerangan tentang masalah-masalah seksual yang diberikan kepada anak sejak Ia mengerti masalah-masalah yang berkaitan seks, naluri dan perkawinan dengan landasan nilai-nilai agama. Dengan begitu mereka akan menjadi tahu masalah-masalah yang dibolehkan atau dilarang oleh agamanya.


Islam adalah agama yang sempurna. Dalam Islam pendidikan seks merupakan bagian yang integral dari pendidikan akidah, akhlak dan ibadah. Terlepasnya pendidikan seks dari ketiga unsur tadi menyebabkan ketidak jelasan arah dari pendidikan seks itu sendiri, bahkan akan menimbulkan penyimpangan dari tujuan asal manusia melakukan kegiatan seksual dalam rangka pengabdian kepada Allah.


Orang tua adalah pihak yang paling bertanggung jawab terhadap masalah pendidikan anak, termasuk pendidikan seks. Orang tua dituntut memiliki kepekaan, ketrampilan dan pemahaman agar mampu memberi informasi dalam porsi tertentu tentang seksualitas, yang justru tidak membuat anak semakin bingung atau penasaran. Jadi, dalam hal ini, sesungguhnya tidak mutlak diperlukan adanya kurikulum yang membahas khusus tentang pendidikan seks di sekolah-sekolah.
Ada beberapa pokok pendidikan seks yang bersifat praktis, yang perlu diajarkan pada anak-anak sebagai suatu hal yang alamiah.


Pertama, menanamkan rasa malu pada anak. Penanaman ini harus dilakukan sejak anak masih kecil. Jangan biasakan anak-anak, meski masih kecil, bertelanjang didepan orang lain: misalnya ketika habis mandi, berganti baju, dan sebagainya. Membiasakan anak sejak kecil untuk menutup aurat yang juga penting untuk menanamkan rasa malu.


Kedua, Menanamkan jiwa maskulinitas pada anak laki-laki dan jiwa feminitas pada anak perempuan. Secara fisik maupun psikis, laki-laki dan perempuan diciptakan oleh Allah dengan perbedaan yang mendasar. Perbedaan ini bukan untuk dijadikan alat untuk saling merendahkan, namun semata-mata karena fungsi peran yang berbeda. Maka dari itu Islam memberikan tuntunan agar masing-masing fitrah tetap terjaga, laki-laki tetap maskulin dan perempuan senantiasa berkepribadian feminim dengan membiasakan anak-anak berpakaian sesuai jenis kelaminnya.


Ketiga, memisahkan tempat tidur mereka. Saat usia anak mulai menjelang baligh (antara 7-10 tahun), pemisahan tempat tidur adalah upaya untuk menanamkan kesadaran anak tentang eksistensi dirinya. Jika pemisahan tempat tidur tersebut terjadi antara dirinya dan orang tuanya, setidaknya anak akan belajar mandiri. Anak juga akan belajar melepaskan prilaku lekatnya(attachmen behavior) dengan orangtuanya. Jika pemisahan tempat tidut tersebut dilakukan terhadap anak dengan saudaranya yang berbeda jenis kelamin, secara langsung ia telah ditumbuhkan kesadarannya tentang eksistensi perbedaan jenis kelamin.


Keempat, Mengenalkan waktu berkunjung. Maksudnya disini adalah mengenalkan waktu dimana anak-anak tidak diperbolehkan memasuki kamar orang dewasa kecuali meminta ijin terlebih dahulu, diantaranya : waktu sebelum subuh, tengah hari dan setelah sholat isya’. Aturan ini ditetapkan mengingat itu adalah waktu aurat dimana aurat orang dewasa banyak terbuka(lihat Al-Ahzab:13). Jika pendidikan semacam ini ditanamkan pada anak maka Ia akan menjadi anak yang memiliki sopan santun dan etika yang luhur.


Kelima, mendidik etika berhias. Berhias, juga dapat menjerumuskan seseorang pada perbuatan dosa jika tidak diatur sebagaimana mestinya sebagaimana Islam mengajarkannya. Tujuan pendidikan seks dalam kaitannya dengan etika berhias adalah agar berhias tidak untuk berbuat maksiat.


Keenam, mengenalkan mahramnya. Dengan mengetahui kedudukan mahramnya, diharapkan anak akan mampu menjaga pergaulan sehari-harinya dengan orang diluar mahrom dirinya. Inilah salah satu hal terpenting dalam memperkenalkan kedudukan orang-orang yang haram dinikahi dalam pendidikan seks anak.sehingga dapat diketahui dengan tegas Islam mengharamkan Incest.


Ketujuh, Mendidik anak agar selalu menjaga pandangan matanya. Tertarik pada lawan jenis adalah fitrah, namun jika fitrah itu dibiarkan bebas tanpa kendali, maka yang terjadi adalah kehidupan manusia itu sendiri.
Begitu pula mata yang dibiarkan melihat gambar atau film yang mengandung unsur pornografi. Karena itu jauhkan anak-anak dari gambar, film, atau bacaan yang mengandung unsur pornografi dan pornoaksi.


Kedelapan, Mengenalkan tentang mimpi basah dan Haid. Mengenalkan anak tentang mimpi basah dan haid tidak hanya mengenalkan mereka akan tanda-tanda baligh atau dewasa, akan tetapi juga memahamkan mereka tentang pendekatan fisiologis dan psikologis. Islam telah mengatur beberapa ketentuan yang berkaitan dengan masalah tersebut, antara lain kewajiban mandi. Yang paling penting, harus ditekankan bahwa kini mereka telah baligh yang wajib terikat dengan hukum syara’. Artinya mereka harus diarahkan menjadi manusia yang bertanggung jawab sebagai hamba Allah yang taat.


Itulah beberapa hal yang dapat diajarkan kepada anak yang berkaitan dengan pendidikan seks.
Read More

The Green Man!!



Sesaat dalam diskusi tema tabloid yang akan diterbitkan mendatang bersama kawan-kawan redaksi, tercetus ide untuk mengangkat tema tentang global warming atau sesuatu yang bernuansa lingkungan. Berbagai alasan dikemukakakan teman-teman sebagai pertimbangan pentingnya kita bahas tema itu. Pembicaraan kami pun mengalir… sampai pada akhinya kita mencari ide untuk judul tabloid kita kedepan. Nah lo…jadi binggung! 

"Ahh…judulnya kita pikirkan nanti aja, pokoknya kita dah dapat tema, intinya tentang cinta lingkungan!" pertimbangan seorang. "eh…gimana kalau judulnya Be a Green man kayak kegiatan anak-anak SD kemarin”cetus teman yang lain. Nah…karena usulan judul terakhir tadi, akhirnya jadi diskusi tentang presepsi Green man. Salah satu teman mempresepsikan bahwa ketika tercetus kata green man yang ada dibenaknya adalah sosok Alien, manusia luar angkasa yang diimajinasikan berwarna hijau, atau Hulk atau raksasa jawa yang menjadi inspirasi tokoh Butho Ijo. 

Atau mugkin ada juga yang mempersepsikan lain dari gambaran sosok Green man yang mungkin waktu itu belum terungkapkan di forum itu. (mungkin aja kan, he…he…. ) mungkin saja kan waktu itu ada yang lagi ingat Traffic light, itu karena warna lampu favoritnya warna hijau. Ah entahlah itu pendapat kalian…tapi boleh dong saya beda?? Saat teman-teman”kisruh” tentang berbagai presepsinya tentang green man, yang terfikirkan(karena baru sempat diungkapkan sekarang)dalam benak saya adalah seorang Green man sesunggunya. Ingatanku melaju pada cerita mengesankan seorang teman.

Sebut saja tokoh kita kali ini namanya Qomar. Sehari sebelum KKN berakhir Si Qomar bersikeras ingin menanam 2 pohon mangga didepan mushola ditempat KKN. Alasannya biar tidak terkesan panas dan kering kerontang karena tidak ada satu pohon pun disana. Masuk akal sih Tapi… usulan itu sertamerta ditolak mentah-mentah oleh seluruh anggota KKN, karena usulannya tidak masuk program kerja dan saat itu dana KKN sudah habis, apalagi waktu KKN tinggal sehari lagi. Mana sempat??. Usulan Qomar dinilai tidak realistis!! Maka diputuskan dalam rapat kelompok bahwa kalau Qomar masih tetap bersikeras ingin menanam pohon mangga itu, maka Ia harus mengusahakan dan menanamnya sendiri, yang lain boleh bantu tapi tidak wajib.


Dengan modal nekatnya. Ditengah derasnya hujan Qomar berangkat kekota , naik anggkot pedesaan sendirian. Dengan basah kuyup Ia menahan terejangan air hujan. menjelang Ashar Ia kembali dengan 2 pohon mangga kecil ditangannya. Bibirnya menyungging senyum kemenangan dan kebahagiaan. Saat itu pula Ia mengambil cangkul dan mulai menanam. Kegigihannya mengundang Tanya temannya, yang akhirnya ikut dengan sukarela membantunya. padahal teman-temanya yang lain sibuk mengemasi barang-barang yang mau dibawa pulang dan ada juga yang mulai pamitan ke penduduk setempat. “kenapa Mar kamu begitu bersikeras menanam 2 pohon mangga ini? Melihat kenekatanmu kurasa ada sesuatu dibalik tindakannmu ini, ku yakin ini lebih dari sekedar mengurangi kesan kering di Mushola itu” Tanya sang teman memulai obrolan. Beberapa jenak Ia terdiam sebelum akhirnya Qomar mulai angkat bicara.” Sebelum KKN aku dipertemukan Allah pada seseorang yang tiba-tiba bertanya tentang jumlah kendaraan bermotor dirumahku. Aku jawab ada 2, orang itu kemudian berkata bahwa setidaknya harus ada 2 pohon dirumahku. Kendaraan bermotor mengelurkan polusi, asapnya yang beracun itu akan dihirup makhluk-makhluk Allah termasuk manusia. Apa itu tidak membuatmu berdosa??”.

Begitu jelas Qomar. “Terus…?”Sang teman mulai penasaran. ” Trus…orang itu berkata, bahwa untuk menebus ‘dosa bikin polusi’ kita itu, kita harus menanam pohon, karena pohon akan menyerap polusi dan akan mengeluarkan O2 (oksigen) yang sangat bermanfaat untuk makhluk-makhluk Allah yang ada di bumi”. Qomar pun melanjutkan kata-katanya. “di rumahku tak ada pohon sama sekali dan aku keburu KKN, jadi aku gak sempat menanam “. “lalu kenapa kamu ingin menanamnya disini? Di desa ini hampir tidak ada polusi kendaraan?”Tanya sang teman memotong pembicaraan Qomar.” Memang benar, sepulang KKN aku akan tetap menanam 2 pohon bahkan lebih. Dan kalau ditanya kenapa aku ingin menanam 2 pohon ini di sini??lihatlah kawan…!!, anak-anak kecil yang belajar mengaji di Mushola itu. Setiap hari mereka datang kesini menuntut ilmu. Aku ingin saat mereka melafalkan ayat-ayat Allah, mereka bernafas dengan oksigen yang keluar dari pohon-pohon yang aku tanam. Oksigen itu akan mengaliri otak mereka, beredar bersama darah mereka, menopang jasad-jasad kecil mereka, saat mereka berzikir. Aku pernah mendengar ada seorang yang masuk syurga dengan sedikit kebaikannya, bukankah ada seorang pelacur yang bisa masuk syurga hanya lantaran Ia memberi minum seekor anjing yang tengah kehausan. Aku juga ingin masuk syurga….kabarnya penduduk syurga akan memakai pakaian dari sutra yang berwarna hijau, yang hijau seperti daun-daun mangga ini…”


Wow…bagiku ini adalah sebuah kisah yang menajubkan dari seorang teman, yang bagiku Ia adalah sosok The green man sejati.. berkali-kali aku terpana, terpaku dan merenungi kisahnya. Ahh….. sekarang giliranmu, apa yang sekarang ingin kamu lakukan???
Read More
Lilik Istianah. Diberdayakan oleh Blogger.

© Pijar Bintang, AllRightsReserved.

Designed by @pangeransenja99