Attahiyatul mubarokatush sholawatu At toyyibatu lillah, Assalammu'alaika ayyuhan nabiyyu warohmatullah, Assalammu'alaina wa'alaibadillahishalihin Asyhaduanlaa illahaillallahu wa asyhadu anna muhammadar rosulullah Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad

Kamis, 16 Oktober 2014

The Green Man!!



Sesaat dalam diskusi tema tabloid yang akan diterbitkan mendatang bersama kawan-kawan redaksi, tercetus ide untuk mengangkat tema tentang global warming atau sesuatu yang bernuansa lingkungan. Berbagai alasan dikemukakakan teman-teman sebagai pertimbangan pentingnya kita bahas tema itu. Pembicaraan kami pun mengalir… sampai pada akhinya kita mencari ide untuk judul tabloid kita kedepan. Nah lo…jadi binggung! 

"Ahh…judulnya kita pikirkan nanti aja, pokoknya kita dah dapat tema, intinya tentang cinta lingkungan!" pertimbangan seorang. "eh…gimana kalau judulnya Be a Green man kayak kegiatan anak-anak SD kemarin”cetus teman yang lain. Nah…karena usulan judul terakhir tadi, akhirnya jadi diskusi tentang presepsi Green man. Salah satu teman mempresepsikan bahwa ketika tercetus kata green man yang ada dibenaknya adalah sosok Alien, manusia luar angkasa yang diimajinasikan berwarna hijau, atau Hulk atau raksasa jawa yang menjadi inspirasi tokoh Butho Ijo. 

Atau mugkin ada juga yang mempersepsikan lain dari gambaran sosok Green man yang mungkin waktu itu belum terungkapkan di forum itu. (mungkin aja kan, he…he…. ) mungkin saja kan waktu itu ada yang lagi ingat Traffic light, itu karena warna lampu favoritnya warna hijau. Ah entahlah itu pendapat kalian…tapi boleh dong saya beda?? Saat teman-teman”kisruh” tentang berbagai presepsinya tentang green man, yang terfikirkan(karena baru sempat diungkapkan sekarang)dalam benak saya adalah seorang Green man sesunggunya. Ingatanku melaju pada cerita mengesankan seorang teman.

Sebut saja tokoh kita kali ini namanya Qomar. Sehari sebelum KKN berakhir Si Qomar bersikeras ingin menanam 2 pohon mangga didepan mushola ditempat KKN. Alasannya biar tidak terkesan panas dan kering kerontang karena tidak ada satu pohon pun disana. Masuk akal sih Tapi… usulan itu sertamerta ditolak mentah-mentah oleh seluruh anggota KKN, karena usulannya tidak masuk program kerja dan saat itu dana KKN sudah habis, apalagi waktu KKN tinggal sehari lagi. Mana sempat??. Usulan Qomar dinilai tidak realistis!! Maka diputuskan dalam rapat kelompok bahwa kalau Qomar masih tetap bersikeras ingin menanam pohon mangga itu, maka Ia harus mengusahakan dan menanamnya sendiri, yang lain boleh bantu tapi tidak wajib.


Dengan modal nekatnya. Ditengah derasnya hujan Qomar berangkat kekota , naik anggkot pedesaan sendirian. Dengan basah kuyup Ia menahan terejangan air hujan. menjelang Ashar Ia kembali dengan 2 pohon mangga kecil ditangannya. Bibirnya menyungging senyum kemenangan dan kebahagiaan. Saat itu pula Ia mengambil cangkul dan mulai menanam. Kegigihannya mengundang Tanya temannya, yang akhirnya ikut dengan sukarela membantunya. padahal teman-temanya yang lain sibuk mengemasi barang-barang yang mau dibawa pulang dan ada juga yang mulai pamitan ke penduduk setempat. “kenapa Mar kamu begitu bersikeras menanam 2 pohon mangga ini? Melihat kenekatanmu kurasa ada sesuatu dibalik tindakannmu ini, ku yakin ini lebih dari sekedar mengurangi kesan kering di Mushola itu” Tanya sang teman memulai obrolan. Beberapa jenak Ia terdiam sebelum akhirnya Qomar mulai angkat bicara.” Sebelum KKN aku dipertemukan Allah pada seseorang yang tiba-tiba bertanya tentang jumlah kendaraan bermotor dirumahku. Aku jawab ada 2, orang itu kemudian berkata bahwa setidaknya harus ada 2 pohon dirumahku. Kendaraan bermotor mengelurkan polusi, asapnya yang beracun itu akan dihirup makhluk-makhluk Allah termasuk manusia. Apa itu tidak membuatmu berdosa??”.

Begitu jelas Qomar. “Terus…?”Sang teman mulai penasaran. ” Trus…orang itu berkata, bahwa untuk menebus ‘dosa bikin polusi’ kita itu, kita harus menanam pohon, karena pohon akan menyerap polusi dan akan mengeluarkan O2 (oksigen) yang sangat bermanfaat untuk makhluk-makhluk Allah yang ada di bumi”. Qomar pun melanjutkan kata-katanya. “di rumahku tak ada pohon sama sekali dan aku keburu KKN, jadi aku gak sempat menanam “. “lalu kenapa kamu ingin menanamnya disini? Di desa ini hampir tidak ada polusi kendaraan?”Tanya sang teman memotong pembicaraan Qomar.” Memang benar, sepulang KKN aku akan tetap menanam 2 pohon bahkan lebih. Dan kalau ditanya kenapa aku ingin menanam 2 pohon ini di sini??lihatlah kawan…!!, anak-anak kecil yang belajar mengaji di Mushola itu. Setiap hari mereka datang kesini menuntut ilmu. Aku ingin saat mereka melafalkan ayat-ayat Allah, mereka bernafas dengan oksigen yang keluar dari pohon-pohon yang aku tanam. Oksigen itu akan mengaliri otak mereka, beredar bersama darah mereka, menopang jasad-jasad kecil mereka, saat mereka berzikir. Aku pernah mendengar ada seorang yang masuk syurga dengan sedikit kebaikannya, bukankah ada seorang pelacur yang bisa masuk syurga hanya lantaran Ia memberi minum seekor anjing yang tengah kehausan. Aku juga ingin masuk syurga….kabarnya penduduk syurga akan memakai pakaian dari sutra yang berwarna hijau, yang hijau seperti daun-daun mangga ini…”


Wow…bagiku ini adalah sebuah kisah yang menajubkan dari seorang teman, yang bagiku Ia adalah sosok The green man sejati.. berkali-kali aku terpana, terpaku dan merenungi kisahnya. Ahh….. sekarang giliranmu, apa yang sekarang ingin kamu lakukan???

0 komentar:

Posting Komentar

Lilik Istianah. Diberdayakan oleh Blogger.

© Pijar Bintang, AllRightsReserved.

Designed by @pangeransenja99