Kamis, 16 Oktober 2014
Jangan Katakan Cinta di Depanku
KAGET!!! Itu kesanku saat kau menemuiku, menyapaku dengan senyum termanismu. Setelah sekian lama kita saling terdiam terlontar juga kalimat itu dari bibirmu “I LOVE U”. “DEG!!!” jantungku rasanya berhenti berdetak, seluruh persendianku lemas dan rasanya beribu-ribu ton beban menghimpitku(dramatis banget…)Ah……apa yang harus kukatakan, yang ku bisa hanya diam dan berharap ini hanya mimpi dan kalo sudah begini rasanya kuingin berlari. Tapi bagaimanapun ini harus kuhadapi karena ini benar-benar nyata, kau masih berdiri didepanku menanti sebuah jawaban dariku. Setelah lama tak ada jawaban dariku, akhirnya kau bilang” ya udah aku gak maksa kamu jawab sekarang kok, mungkin kamu masih bimbang tuk putuskan ini. tapi aku tetep mainta jawaban darimu. Aku tunggu ya…” Cuma itu kalimat terakhir yang meluncur dari bibirmu sebelum akhirnya kau pergi tinggalkan diriku yang tetep diam membisu menatap lambaian tanganmu. Puuuffh…lega rasanya, paling tidak telah hilang satu bebanku meski beban lain telah menungguku, ya beban mencari jawaban atas pertanyaanmu.
Kalau kau tahu gimana semalaman aku gak bisa tidur memikirkan tawaranmu. Ah…kau memang terlalu baik. Gmana ya???aku jg punya rasa yang sama sepertimu, apalagi dengan perhatian-perhatian yang selama ini kau berikan untukku yang sering membuatku ”tersanjung” , aku masih inget saat ultahku, kau membuatku lemas dengan setumpuk hadiah wingko babat yang ternyata rasanya jauh lebih enak dari kue dorayaki kesukaan Doraemon. pernah juga kau beri aku belahan oreo yang ada krimnya yang waktu itu aku tolak lantaran aku sedang puasa senin-kamis, tapi kau tetep nekat memberikan belahan oreo itu padaku dengan alasan buat ta’jil aku pun menerimanya dan aku gak akan pernah lupa bagaimana sumringahnya wajahmu saat itu, yang kalo diperhatikan sebenarnya lumayan manis. Ah…aku binguuuung!!! Sebenarnya aku pun mulai menyadari ada perasaan lain dihatiku. Ketika malam tiba aku kadang gak sabar menunggu datangnya pagi, ingin sekali bertemu denganmu disekolah. Jika ternyata kau gak masuk, aku merasa mata pelajaran apapn ngak menarik lagi, dunia serasa membosankan. Tidak ada yang pura-pura pinjem tip-x, pulpen, atau buku catatan. Ah, pokoknya bete banget.
TIDAK!!! Aku tidak akan pacaran. Ini adalah larangan Allah yang mesti aku jauhi. Harus!!!apapun harus kulakukan untuk menyelamatkan dari kubangan maksiat ini, meski aku sadar rasa ini adalah fitrah yang setiap manusia merasakannya. Tapi....apa harus dengan jalan pacaran aku memenuhi rasa cintaku padamu?. Aku jadi terngiang-ngiang kata Allah dalam surat Al-Isra’ 32 ”Dan janganlah kamu mendekati zina (pacaran) sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji…” bayang2 azab Allah begitu jelas dalam benakku, suasana hari kebangkitan terus hadir dalam fikiranku. Aku tak bisa membayangkan jika Allah kelak akan meminta pertanggung jawabanku.Tapi siapa yang kuat jika hampir setiap hari dia selalu. Memberi perhatiannya padaku?
Apakah aku akan seperti teman2ku yang telah rela ngorbanin semuanya, ngorbanin waktu belajarnya, waktu bantuin ortunya, jatah tidurnya, jatah uang jajannya, bahkan lebih parah lagi ngorbanin hargadirinya. Padahal pacar mereka khan belum tentu jadi suami mereka. Ah…apa mungkin karena aku takut untuk mencintaimu??. Tapi sebenarnya aku juga ingin merasakan gimana mencintai dan dicintai(cieeee…), merasakan diperhatikan,merasakan kangen, merasakan berdua-duaan upsss…padahal berdua-duaan(berkholwat;istilah kerenya githu…)kan gak boleh. Wah…jadi ingat pesan Rasulullah nih(hiks..hiks..)”Siapa beriman pada Allah dan hari Akhir,janganlah Ia bersunyi sepi, berdua-duaan tanpa muhrim, karena ketiganya adalah setan” . Wah…rasa penat bercampur takut menghantuiku. Entah….aku masih bingung!!!kemana aku harus adukan kegalauan ini??kegalauang untuk memilih cintamu dan cinta-Nya.
Sepertiga malam, angin berhembus sepoi. HENING. Rembulan dilangit tinggal separo, ditemani gemitang yang bagai serakan mutiara yang ditebar begitu saja. SYAHDU. Jalanan kota seakan mati. Semua terlelap. SEPI(puitis baget ya…). Namun kularut dalam tahajudku memohon diberi jawaban atas kebimbangan untuk menjawab pertanyaanmu.ah..rasa penatku mengunung”Ya Robb..ingin kuadukan semua galau hati tentang beratnya ujiann ini, tentang ketidak beranianku melanggar janji setiaku padaMu, tantang ketakutanku menghianati cintaMu yang tanpa batas, tentang besarnya harapanku kan RidhoMu, tentang betapa karuniaMu terlalu besar tuk dibandinkan dengan perhatian2 nya yang diberikan padaku. Ya Robb…rasanya tak layak hamba mencitai suatu makhluk melebihi rasa cintaku padaMu. Dan aku sadar mencintainya adalah rahmatMu, namun tolonglah hamba agar hanya Engkau satu-satunya yang aku cintai dan aku rindukan. Aku ini9 sangat lemah dan tak berdaya,Tolong aku Ya Robb aku hanya ingin Kau yang selalu ada dalam helaan nafasku”
Ah…malam ini begitu damai. Tiada malam yang sedamai ini sebelumnya, hatiku begitu tentram dan kebimbanganku telah sirna,aku telah tahu jawaban apa yang akan kuberikan esok untukmu!!
“Maafkan aku jika tak bisa menjadi pelita dalam kebekuan cintamu, karna aku sendiri butuh pelita yang yang Maha menerangi dan biarlah aku meniti jalan setapak menuju surga diujung sana. Kutahu memilih dua cinta adalah dilemma tapi jika salah satu tlah kupilih ringan bebanku ini”*
Jadi Tolong JANGAN KATAKAN CINTA Itu lagi padaku….
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lilik Istianah. Diberdayakan oleh Blogger.

edit tanda bacanya, ampun pusiiing.....
BalasHapus:D
http://irfansroniyadi.wordpress.com/2014/12/17/terus-berlari/
Hmm.....afwan jadi nggak nyaman, maaf ini tulisan lama belum sempat edit...cz ini dek faruq yang posting, ini blog juga yang huat dia so.....seadanya. insyaAllah klo ada waktu di edit !
BalasHapus